Langsung ke konten utama

Berdansa : Puisi Dinda

Sepatuku baru,
Memulai dansa tanpa ragu
Berdendang tanpa malu
Hilangkan perasaan pilu

Gerombolan padi merunduk
Sombong yang makin takluk
Inilah yang kusebut makhluk
Berkerumun dalam hiruk pikuk

Terka Aku, Bang!
Siapa Dinda, Sayang?
Kukepak sayap dan terbang!
Melintas gedung menjulang!!

Syukur tak putus ada Tuhan
Selalu memberi kesempatan
Pernah terkurung dalam hutan
Lalu basah kuyup karna hujan..

Sepatu lama kusobek
Karna mulutnya seperti bebek
Seakan bicara jiwaku becek
Remuk karena banjir tanpa kocek

Aku Dinda!
Takkan kau kalahkan ku, Baginda!
Mati pun takkan punya keranda
Sekali lagi, ini sepatuku. Milik Dinda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Red Glowing Gel, Jogja, dan Kecantikan Alami

  Setiap kali bicara mengenai wanita, selalu yang terlintas adalah first impression terhadap how do she look. Tidak perlu muluk-muluk jika Indonesia sudah teracuni stereotype cantiknya wanita adalah kulit putih kinclong tanpa bopeng, glowing, bibir basah lembab, dan mata tanpa kantung. Tapi apa pernah terbayang, sebenarnya penilaian itu justru membuat banyak wanita merasa tidak percaya diri untuk tampil, membuktikan sebenarnya kecerdasan adalah nomer dua setelah keimanannya pada Tuhan? Sejujurnya, saya adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang kehilangan kepercayaan diri karena penilaian first impression dimulai dari fisik. Namun itu tidak lagi saya alami sejak tahun 2015 akhir yang lalu. Kenapa? Akan saya jelaskan sedetail-detailnya di paragraf bawah. 😁

Menulis itu mudah : 3 Cara Mudah Menulis Artikel

Beberapa kali terpikirkan, menulis, membaca, menulis lagi, membaca lagi setelahnya. Namun, tidak semudah menghayalkan mimpi menjadi seorang penulis. Bahkan penulis terkenal sekalipun perlu berlatih menulis, dan mencoba menerbitkan bukunya dalam jangka waktu yang tidak sedikit. Lantas berapa lama waktu yang tepat? Tidak semua orang sama. Tapi semua orang butuh melatih menulis, untuk itu saya ingin membagikan tips berlatih menulis untuk teman-teman yang ingin menjadi penulis (seperti saya). Sebagai pemula saya dan beberapa rekan memiliki kendala yang sama dalam menulis, yaitu kesulitan menulis dengan kata yang setidaknya memiliki 700 kata atau lebih. Kendala ini mungkin tidak lagi ditemui penulis profesional, untuk menentukan tema dan judul lebih mudah dikembangkan. Untuk itu saya akan membagikan kebiasaan saya dan rekan-rekan dalam menulis artikel dengan 3 cara berikut. Semoga dapat membantu kalian (penulis anyar dan pemula seperti saya). Bercerita Pada Paragraf Pertama dan Kedua Banyak...

Puisi: Hilang

Bukan sekali, Ada lebah datang merayu kembang Tapi tak lama hilang.. Karena warnanya tak sesuai Pernah jua, Ada lebah mampir Tak lama ia melipir.. Karna kembang tak lagi muda Kembang pernah bercerita, Ia hanya ingin mati bahagia Buka soal kaya, Setidaknya bisa memberi pada sesama Lama tak ada surat, Aku lihat kembang mulai layu, Tak lagi peduli pada yang merayu Kemudian kembang hilang Hilang merunduk pada tanah yang selamanya peduli, Merunduk pada tanah yang selalu setia Hingga akhirnya kembang hilang Tanah mencari kembang lain yang segera tua