Angin berbisik lembut,
Membisik bentuk wajah yang tersirat
Membuat rindu menggebu dan terasa dekat
Saat awan beranjak,
Putihnya serta harum semerbak
Segera membuatku menebak-nebak
Memang jatuh cinta, tai rasa coklat
Semua yang terlihat, kau telan bulat-bulat
Padahal ketika aslinya muncul, segera napasmu tercekat
Itulah adanya cinta nostajik
Ada getar dihati menelisik
Seakan bumi bulat, membuat jantungku enerjik
Dalam perasaan ku-remat
Jemari yang kugenggam kuat
Ketika menatapmu dan aku terpikat
Sungguh cinta, bagai bunga punya kelopak
Anggun jelita dan rindu memuncak
Bergeserku dari kamar ke sahara bersemak
Linglung hatiku tersesat
Seakan dunia tak lagi dapat dilihat
Karena, hanya kau yang kasat
Purnamaku, aku rindu
Komentar
Posting Komentar