Mengusahakan segalanya, untukmu...
Pernah! Tentu saja.
Apa yang tak kuberikan? Bahkan merelakan nyawaku pun aku pernah.
Apa? Bodoh?
Oh tentu saja sayang, belum pernah ada orang jatuh cinta yang mendadak pandai.
Belum pernah ada orang jatuh cinta yang perhitungan.
Jikalau, ya!
Lantas ketika aku memilih berhenti, dan pergi.
Mengapa tak pernah ada ucapan baik yang kudengar?
Jikalau, ya!
Lantas ketika kau memaki, dan aku diam.
Mengapa justru cacian yang kau beri, sayang?
Mengusahakan semuanya, untukmu.
Adalah bagian dari jatuh cinta terdalamku
Sekaligus, bagian hidup terbodoh yang aku lakukan.
Sekarang?
Pergilah...
Aku relakanmu untuk mendapatkan kebodohanmu selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar