Langsung ke konten utama

Dingin: Sepi membunuh!

Berkali, kucoba balik lembar lama
Berharap masih ada harap yang kutinggal
Bersenandung pura pura tenang, tak gundah
Bertatap cermin dengan tebal riasan kebohongan

Tapi, apa daya... Dingin mencoba mengambil kemudi
Terdiamku ketika sadar, dingin mulai mencipta puisi sepi di kepala, di hati
Terpaku saat kusadar, sepi membunuh! Pelan...Tapi pasti!
Tetapku usaha bernafas dalam, bermain dengan irama kematiannya

Ya! Sudah begitu ditulis.. nasib menjadi mayat
Yang kubiasakan sedikit demi sedikit, berpacu dalam arena pembunuhan ini
Yang digores dalam rasa, dan dilumuri kepedihan
Yang digoreng dengan api kebencian kecil dan matang perlahan

Matiku pasti,
Membusukku pun jelas adanya
Memang begini sudah kuterima saja
Mungkin, dingin terlalu iri pada kehangatan jiwaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Red Glowing Gel, Jogja, dan Kecantikan Alami

  Setiap kali bicara mengenai wanita, selalu yang terlintas adalah first impression terhadap how do she look. Tidak perlu muluk-muluk jika Indonesia sudah teracuni stereotype cantiknya wanita adalah kulit putih kinclong tanpa bopeng, glowing, bibir basah lembab, dan mata tanpa kantung. Tapi apa pernah terbayang, sebenarnya penilaian itu justru membuat banyak wanita merasa tidak percaya diri untuk tampil, membuktikan sebenarnya kecerdasan adalah nomer dua setelah keimanannya pada Tuhan? Sejujurnya, saya adalah salah satu dari sekian banyak wanita yang kehilangan kepercayaan diri karena penilaian first impression dimulai dari fisik. Namun itu tidak lagi saya alami sejak tahun 2015 akhir yang lalu. Kenapa? Akan saya jelaskan sedetail-detailnya di paragraf bawah. 😁

Remember Me

Berjalanlah jauh.. tak apa Egoku kutekan dalam-dalam Gemetar menahan kesendirian..tak apa Ocehanku kusimpan lebih lama Tapi, Remember me. Bukanlah hal yang sulit. Setiap kau memenuhi kebutuhanmu, ada aku di situ. Sayangnya, hatiku tergores. Kau lupa.

16 Tahun: Tsunami Aceh

Sudah Ku lewati, 16 Tahun masa itu... Merasa diberkati, Kala itu... Tsunami Aceh, Bukan hanya pilu saja kanda... Ada sobekan luka mendalam, masih basah Tapi hari ini kami berdoa. "Semoga yang berpulang berbahagia" Karena aku tahu, mereka syuhada "Semoga yang ditinggal berbahagia" Karena semoga mereka menemukan keluarga Panjatkan doa selalu Tidak hanya saat tanggal 26 Desember ini Panjatkan doa selalu Setiap saat ingat tanggal 26 Desember ini. Berjuanglah, Dinda... Ada masa depan di ujung gerbang Ada asa di depan mata Berjuanglah, sampai nanti Kau pulang.